‘’PERANAN
GADGET PADA PENDIDIKAN MASA KINI’’
Negara
maju tetunya tidak terlepas dari dunia pendidikan, semakin maju pendidikan di
Negara itu semakin maju pula kualitas sumber daya manusia di Negara tersebut. Pada
era digital abad 21 ini, tidak dipungkiri lagi bahwa ketergantungan pada barang
elektronik canggih yang tren disebut sebagai ‘Gadget’ sudah menjamur ke seluruh
orang di dunia ini. Bagi sebagian orang gadget sudah merupaka bagian dari hidup
yang tidak dapat dipisahkan, hal inilah yang membuat perkembangan barang
elektronik ini makin pesat,
Contohnya
saat ini orang tanpa perlu bersusah-susah lagi membuat suatu pekerjaan yang
sulit karena semua menjadi mudah dengan bantuan alat tersebut tapi, apakah alat
ini dapat mempengaruhi kinerja seseorang ke arah yang positif atau negatif atau
malah tren gadget ini salah sasaran ? Jawabannya bisa kita lihat pada zaman
millennium ini. Tengok saja siswa pada bangku sekolah dasar, sekolah menengah
pertama atau yang lebih tinggi pada saat ini seolah-olah mereka sangat
membutuhkan benda tersebut, orang tua mereka seakan-akan sudah tidak
memperdulikan bahaya yang ditimbulkan, Dengan aplikasi-aplikasi yang sangat
mempermudah pengerjaan tugas yang dibebani oleh gurunya, siswa cenderung jadi
lebih malas mencari pemikiran-pemikiran yang bagus dari hasil sendiri karena,
akan lebih mudah dicari di gadget dengan situs pencarian data.
Contoh kasus yang paling sering kita
dengar ialah meng-copy & mem- paste hasil tugas yang telah selesai dengan hanya
mengganti nama penulis, lalu ditambah lagi dengan aplikasi permainan yang
mengganggu kegiatan belajar siswa yang bersangkutan di sekolah ataupun dirumah,
dengan hal seperti itu nampaknya akan berujung sia-sia pada kegiatan belajar di
sekolah atau di tempat les dsb, hal-hal yang penting cenderung sedikit yang
‘masuk’ ke dalam pemikiran pada siswa yang ‘kecanduan’ hal itu pastinya dapat
mengurangi prestasi belajar siswa tsb. Kasus yang kedua adalah ketergantungan
untuk anak pada masa usia awal-awal sekolah, studi penelitian dari universitas
di luar negeri bahwa, anak-anak yang sering bermain gadget atau sejenisnya,
dapat mengurangi tingkat kepekaan kinestetik anak tersebut, itu artinya semua
berawal dari hal yang kecil yang tidak dapat kita duga. Orang tua pada zaman
sekarang beranggapan bahwa anak yang sejak kecil sudah bisa ‘bermain’ gadget
atau yang sejenisnya itu pintar padahal, hal itu sama sekali tidak benar adanya
karena sebenarnya statement itu, sudah terbukti salah. Lalu contoh
berikutnya, kecenderungan untuk menyalahgunakan gadget dikalangan
mahasiswa dapat menjadi penghalang mereka untuk menjadi kaum yang cerdas yang
sesungguhnya. Seperti mahasiswa yang bergantung pada LCD, Laptop saat mereka
melakukan presentasi untuk memenuhi kewajiban mereka dalam mengerjakan tugas. Mereka
menganggap bahwa presentasi tanpa menggunakan Proyektor dan laptop akan menjadi
masalah. Tanpa mereka sadari sebenarnya jika dalam mempresentasikan tugas yang
mereka kerjakan bukanlah Proyektor atau power point yang untuk membuat audience
tertarik dengan apa yang kita sampaikan atau pula agar pesan yang kita
sampaikan dapat tersampaikan dengan baik, karena agar pesan yang kita sampaikan
akan sampai dengan baik maka bergantung bagaimana pembicara menyampaikan pesan
dengan menarik seperti bahasa, nada, ekspresi dll.
Teknologi semakin maju seiring
dengan perkembangan zaman. Gadget sebagai salah satu contoh teknologi yang
banyak diminati juga mengalami perkembangan. Pada era globalisasi ini jenis,
fitur, maupun bentuk gadget sudah beragam. Misalnya saja komputer, handphone,
video games seperti PSP, video gadget seperti MP4, Nintendo, dan kamera. Gadget
sendiri ini sudah banyak diminati oleh semua kalangan, khususunya di kalangan
pelajar, gadget sudah banyak digunakan karena lebih praktis dan menyenangkan dalam
pembelajaran dan pastinya tentu ada plus minusnya. Manusia diberkahi potensinya
masing-masing dengan akal pikiran yang sangat brilliant, maka dari itu sudah
seharusnya dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya, pada era modern yang serba
digital ini, manusia harus cerdas memilih mana yang sebaiknya dilakukan agar
hidupnya jauh lebih bermakna, namun pada kenyataannya semua tidak berjalan
mulus, dan ada saja pengaruh-pengaruh yang negatif dari hasil era modern ini.
Semua orang khususnya mahasiswa jelas membutuhkan gadget, tak terkecuali bagi
mahasiswa. Mereka dituntut untuk selalu update mengenai berita apa yang
terjadi. Agar tak ketinggalan berita, mahasiswa memanfaatkan kecanggihan gadget
untuk mengakses informasi dimanapun dan kapanpun. Namun sayangnya, tak semua
mahasiswa menggunakan gadget dengan positif. Ada beberapa mahasiswa yang
menyalahgunakan penggunaan gadget. Misalnya, mereka menggunakan tabletnya untuk
bermain game saat proses kuliah berlangsung. Seharusnya hal tersebut tidak
dilakukan oleh seorang mahasiswa yang sudah bisa berpikir dewasa. Namun
pastinya ada pengaruh yang lebih baik dan positif, tentang ‘Gadget’ yang sudah
menjamur ini.
Manusia mungkin jadi lebih mudah mengerjakan suatu hal,
mengerjakan hal-hal yang luar bisa yang mungkin sulit dikerjakan. Sama seperti
halnya pelaku pendidikan di negeri kita ini yaitu siswa/i , mahasiswa/i ataupun
yang lain. Contoh sisi positifnya yang paling signifikan adalah, kita ini
sebagai mahasiswa, yang selalu dibebankan dengan tugas-tugas yang selalu hadir
di setiap waktu. Kita jadi bisa mendapatkan ilmu baru dari gadget ini dan karena
itu, adanya gadget yang disalah gunakan justru akan semakin memanjakan
mahasiswa untuk melakukan tugas mereka dan juga akan memberikan spirit yang
maksimal bagi mahasiswa maupun pelajar (siswa).
Tapi intinya semua itu bergantung pada individu masing-masing pelaku pendidikan, tanpa didasari tekad yang kuat ketergantungan pada gadget, untuk hal-hal negatif, tidak bisa hilang, butuh ketegasan yang kuat agar semua bisa menjadi positif untuk melawan semua itu.
Tapi intinya semua itu bergantung pada individu masing-masing pelaku pendidikan, tanpa didasari tekad yang kuat ketergantungan pada gadget, untuk hal-hal negatif, tidak bisa hilang, butuh ketegasan yang kuat agar semua bisa menjadi positif untuk melawan semua itu.
------------[ ]------------
Written by:
UNGGUL YUDHA PANGESTU
MEI 2014